Kanjeng Sunan
kalijaga terkenal sebagai ilmuwan, pujangga, seniman, serta pejuang dan tidak
mengenal lelah. Beliau selalu berpikir jauh ke depan, kritis, tegas, namun
tetap bijaksana.
Sunan Kalijaga
memiliki nama asli Raden Said, putera Adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta.
Dikutip dari laman sunankalijaga.com, Sunan Kalijaga adalah murid Sunan Ampel,
Sunan Bonang, dan Sunan Gunung Jati.
Dengan
kepribadian, keberanian, dan kebijaksanaan yang Ia miliki, akhirnya masyarakat
khususnya di tanah Jawa secara perlahan memeluk agama Islam dengan penuh
kesadaran, bukan karena dipaksa melalui jalan kekerasan.
Berikut 10
pedoman hidup (Pusakaning Urip) dari Sunan Kalijaga:
1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya
memberi manfaat bagi orang
lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu
akan lebih baik)
lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu
akan lebih baik)
2. Memayu
Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan
dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan
tamak)
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan
dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan
tamak)
3. Suro Diro
Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan
(Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan
dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo
Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo
Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang
tanpa merendahkan
atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya
tanpa didasari kebendaan)
atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya
tanpa didasari kebendaan)
5. Datan Serik
Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan
sedih manakala kehilangan sesuatu).
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan
sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan,
Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal;
Jangan mudah
terkejut-kejut. Jangan mudah kolokan atau manja).
terkejut-kejut. Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul
Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman.
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk
memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk
memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter
Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat
curang agar tidak celaka).
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat
curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik
Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendho
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak
mewah, cantik, indah; Jangan
berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang,
Adigung, Adiguna
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).
Sumber : Metro Islam
No comments:
Post a Comment